Tarian Riau – Tahukah Anda jika Propinsi Riau ialah tempat di mana terbanyak suku Melayu di Indonesia berada tinggal? Itu penyebabnya, kesenian dan kebudayaan wilayah itu benar-benar kental dengan nuansa Melayu. Ini dapat kelihatan terang dalam beberapa tarian Riau tradisional.

Antiknya kembali, tarian Riau ada yang telah berumur 100 tahun, lho. Durasi waktu waktu lama itu tentunya membuat Anda terpesona. Apalagi, warga di tempat nampaknya serius saat melestarikan kesenian itu.

Sejak awal kali era ke-20, tarian-tarian Riau ini sudah jadi gestur seni yang memvisualisasikan kehidupan, keyakinan, dan beberapa nilai warga di tempat. Tentu saja, sejumlah tarian itu alami perubahan . Apalagi memperoleh dampak dari beragam budaya yang masuk dan kejadian sejarah.

Dampak ini kelihatan dalam pergerakan, baju, dan narasi yang dikisahkan lewat tarian-tarian itu. Tetapi, walaupun ada faktor modernisasi, beberapa nilai tradisional selalu terlindungi dengan kuat. Berikut sejumlah tarian Riau yang umurnya telah satu era.

5 Tarian Tradisional Riau

1 | Tari Makyong

Tarian Riau - Tari Makyong

Apa ada kesenian Riau yang dari suku Melayu Asli? Jawabnya, ada. Tari Makyong adalah satu diantaranya. Walaupun tidak dikenali persisnya tarian itu pertama kalinya diperlihatkan, diprediksi seni tradisional itu telah ada semenjak lebih kurang 100 tahun lalu.

Tentu saja, awalannya Tari Makyong berperan sebagai fasilitas ritus dan religius. Umumnya, dipentaskan saat warga lakukan panen padi. Ini adalah lambang rasa sukur dan penghormatan untuk alam dan pembuatnya. Itu penyebabnya, tarian ini penuh gembira dan berkesan senang.

Kekhasan dari Tari Makyong berada pada atribut yang dipakai beberapa penarinya. Umumnya, beberapa penari kenakan kedok sebagai propertinya. Lantas, mereka mulai akan menari sesuai irama alat musik tradisional, seperti tetawak, rebab, dan gendang.

2 | Tari Zapin

Tarian Riau - Tari Zapin

Tari Zapin tentunya menjadi satu diantara tarian terpopuler dari tanah Riau. Seni tari ini sebetulnya kombinasi di antara budaya Melayu dan Islami, lho. Kata zapin sendiri asal dari bahasa Arab yang memiliki makna gerak kaki cepat yang meng ikuti irama alat musik jam. Kebenaran sekali dalam tarian itu musik dimainkan asal dari Yaman.

Antiknya kembali, syair-syair dalam lagu pendamping Tari Zapin ini terkait dengan tuntunan Islam. Rupanya, ini terkait dengan peranan tarian itu pada periode lalu, yaitu sebagai media ceramah dan penebaran agama Islam.

Kesenian tradisional ini sebetulnya asal dari Kesultanan Yaman. Karena Riau masuk ke lajur perdagangan Melayu, pada era ke-16 bangsa Arab bawa kebudayaan itu ke tanah Malaka. Tarian itu selanjutnya bersatu dengan kebudayaan lokal. Tentu saja, memasukkan elemen kebiasan dan tradisi dari suku Melayu yang berada di Riau.

Awalannya, Tari Zapin cuma ditarikan oleh beberapa penari lelaki. Tetapi, di tahun 1960, tarian ini mulai berkembang dan dapat dipentaskan oleh wanita. Bahkan juga, dapat ditarikan berpasangan lelaki dan wanita.

Di Indonesia, tarian itu dipisah jadi dua, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu. Pergerakan Tari Zapin Melayu ada 19. Nah, ini dipisah jadi tiga sisi penting. Ada pergerakan salam (ini untuk buka tarian), gerak into, dan gerak tahto (ini adalah penutup dari tarian). Berikut yang dipakai oleh warga Riau.

3 | Tari Gamelan

Tari Gamelan

Tahukah Anda jika ada alat musik gamelan di Riau? Bahkan juga, di tanah Malaka ini diperkembangkan menjadi tarian yang disebutkan Tari Gamelan. Seni tari yang ini telah diketahui kehadirannya semenjak era ke-17. Persisnya, terkenal saat jaman Kerajaan Riau dan Lingga tengah berjaya.

Nama Gamelan diputuskan karena tarian itu memang disertai alat musik tradisional Indonesia itu. Tetapi pada masa silam, Tari Gamelan cuma bisa dilihat keluarga kerajaan saja . Maka, cuma beberapa orang penting dan punyai kedudukan yang bisa menyaksikannya.

Di tahun 1811, khalayak luas mulai mengenali Tari Gamelan. Atraksi tarian ini pertama kalinya dikenalkan dengan luas saat upacara pernikahan Tengku Hussain, anak dari Sultan Abdul Rahman. Dari sanalah, masyarakat Riau mulai ketahui dan berminat untuk pelajarinya.

Tari Gamelan ini biasanya ditarikan penari wanita sejumlah 4 orang. Pergerakan tarinya berkesan gemulai, elok, dan anggun. Pergerakan tarinya sendiri benar-benar berbagai ragam. Dimulai dari sikap duduk sampai berdiri. Tentunya, tarian tradisional ini benar-benar memesona orang yang melihatnya.

4 | Tari Suku Melaut Teluk Meranti

Tari Suku Melaut Teluk Meranti

Tarian tradisional yang ini berumur 100 tahun, lho. Persisnya, asal dari Kabupaten Pelalawan, Riau. Namanya juga disamakan suku yang membuat, yaitu Tari Suku Berlayar Teluk Meranti. Tentu saja, tarian ini ingin tampilkan kehidupan setiap hari warga tradisi pesisir yang berada di sana.

Dalam performanya, beberapa penari Tari Suku Berlayar Teluk Meranti itu akan memakai property tradisional yang disebutkan ambong. Ini sebuah alat yang umum dipakai warga lokal untuk bawa dan kumpulkan niau (kelapa).

Antiknya,Tari Suku Berlayar Teluk Meranti menunjukkan langkah warga di tempat memakai ambong. Dimulai dari dijinjing, dipukul, dihentak, digoyangkan-goyangkan, ditelungkupkan, sampai digegar. Dalam tarian itu, Anda akan ketahui kebiasan-kebiasan masyarakat di tempat itu.

5 | Tari Rentak Bulian

Tari Rentak Bulian

Satu kembali tarian yang mempunyai elemen magic dan telah berumur 100 tahun. Nama tariannya ialah Tari Rentak Bulian. Seni tradisional ini asal dari Indragiri Hilir, Riau. Kenapa disebut mempunyai hubungan dengan magic? Pertama kali salah satunya jawabnya ada di pemberian namanya.

Dengan bahasa di tempat kata rentak bermakna mengambil langkah. Lantas, kata bulian memiliki makna rumah dari makhluk lembut. Tarian ini adalah dari ritus keyakinan warga di tempat. Itu penyebabnya, tidak dapat asal-asalan dipentaskan atau ditarikan. Ada syarat yang perlu diperlengkapi lebih dulu.

Beberapa penari harus penuhi beberapa persyaratan. Pertama, jumlah penari harus sejumlah tujuh atau 8 orang wanita. Pastikan, beberapa penari itu pada keadaan suci. Tujuannya, sedang tidak menstruasi. Lantas, ada satu penari lelaki yang kelihatan gagah dan telah baligh. Meskipun menari bersama, di antara lelaki dan wanita jangan tempatnya bersisihan.

Disamping itu, beberapa penari pun tidak bisa mempunyai jalinan darah. Umumnya, sebelum akan memulai menari, penari-penari ini akan diasapi kayu gaharu. Bahkan juga, alat musik pendampingnya harus melalui upacara sakral Mayang Pinang Muda. Tari Rentak Bulian ini berperan sebagai sisi dari ritus penyembuhan tradisional.

Saat dengar masalah Propinsi Riau disebutkan, tentunya Kota Batam jadi yang terdapat pertama kali dalam pikiran Anda. Tetapi, harus dipahami, tidak cuma selalu ke Batam, tujuan rekreasi di Riau banyak juga, lho. Anda dapat bertandang ke Candi Muara Takus sampai Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Bahkan juga, Riau menjadi tujuan rekreasi yang hebat bersama keluarga.